Jumat, 08 Mei 2015

Cerbung Unggulan FH chap8



Freak Heart

......

 Selama beberapa detik ia hanya menatapku dan sedikit membuka mulut layaknya akan mengatakan sesuatu. “ehh Rev..” “iya Ichie, apa?” jawabku. “eh aku.. aku.. a a a akkuu..” ucapnya dengan terbata-bata. “kamu knapa Ichie?” tanyaku dengan skeptis. Teeettt..... bel masuk pun berbunyi, tanda mata pelajaran terakhir akan dimulai. “eh aku mau ke kelas duluan yah sudah masuk tuh, dah Rev. Ntar aku tunggu didepan kelasmu” ucap Richie dengan berdiri dan menggaruk kepala belakangnya yang sepertinya tak gatal, lalu meninggalkanku sendiri di kantin. Dengan langkah gontai tak bersemangat aku pun kembali ke kelas untuk menerima pelajaran terakhir.
            Sesampaiku dikelas bu Wina ternyata sudah ada didalam kelas. Lalu aku bergegas menuju kursi ku dan duduk dengan tenang seakan tidak ada yang terjadi dan langsung membuka buku untuk menyatakan bahwa aku sudah siap untuk menerima pelajaran. 2 jam pelajaran pun telah terlewati, kini saatnya bagi bel pulang berbunyi dan menandakan bahwa seluruh siswa diharapkan untuk segera meninggalkan sekolah. Sesuai perkataannya tadi, Richie ternyata sudah di ambang pintu kelasku. Ia berdiri disana dengan senyuman khas miliknya yang paling manis dan paling kusukai. Lalu kami pun pulang bersama.
            Sesampaiku dirumah aku melanjutkan kebiasaanku yaitu membaca buku yang sudah lama kupinjam namun sampai sekarang belum selesai kubaca. Dan Richie, ia belum pulang dan masih menemaniku di rumah, yah aku dirumah sendirian. Richie juga sedang melakukan kebiasaannya yakni menonton acara favoritnya di televisi. Lalu, “Rev, liat ini deh keren banget tau, kamu mau ga?” “hah apaan? Itu yang di tv itu? Bagus sih, emang kamu mau beliin itu buat aku?” “kalo kamu suka kenapa engga coba?” “hehe aku suka kok Ichie” jawabku sambil tersenyum. “yes!!” jawab Richie sedikit berbisik. “kamu ngomong apa Ichie?” tanyaku skeptis. “ah engga gapapa Revv..” jawabnya dengan senyuman lalu mencubit pipiku. “Ichie kebiasaan ah, sakit tau!” jawabku lalu kembali menatap bukuku. “yee gitu aja marah” ucapnya sambil langsung mengelus pipiku yang dicubitnya tadi dan akupun tersipu. Setelah itu Richie pulang karena orang tuaku sudah pulang. Malamnya aku memikirkan kelakuan Richie yang semakin baik kepadaku. Apa yang telah terjadi padanya, it’s so weird but i loved it. Setelah itu aku mengerjakan tugas sekolahku sampai malam lalu tertidur dengan lelapnya.
            Paginya, seperti biasa aku selalu dijemput oleh Richie dan berangkat bersama dan berjalan bersama menuju kelas masing-masing. Dan kebiasaan itu selalu berulang setiap harinya. Dan tidak ada gangguan sedikitpun terhadap hubungan kami.

bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar