Freak Heart
Sudah
pukul 14.00 tetapi lelaki ini tidak kunjung berdiri. Dari tadi dia hanya duduk
di kursi taman dengan memainkan iphone nya. Entah siapa yang ia tunggu. Mungkin
dia sedang menunggu kekasihnya yang tak kunjung datang, sampai-sampai dia tak
menyadari kalau aku sedari tadi memperhatikannya. Yah, aku memang suka
memperhatikannya, entah apa yang aku pikirkan, sedari dulu ku selalu
memperhatikannya padahal dia melirikku saja jarang. Lelaki itu adalah Drian,
cowo yang amat sangat digandrungi oleh hampir semua cewe satu sekolah dan
mungkin termasuk aku. Namun ia telah memiliki tambatan hati, dan cewe yang
beruntung itu adalah Bella. Betapa beruntungnya cewe itu dapat memiliki Drian,
sayangnya saat ini mereka terpisah karena
mereka sudah berbeda.
Waktu sudah menunjukkan pukul 14.30 dan Drian masih
disana saja menunggu Bella, sepertinya. Lalu kuberanikan diriku untuk
mengahampirinya. “Dri, ngapain sih lo dari tadi disini sendirian? Lo nunggu
sapa?” tanyaku. “eh elo Rev. kagak ko gue ngga nungguin sapa-sapa gue cuma
pengen aja duduk disini, disini tempatnya enak”, jawabnya sambil mencoba
tersenyum lepas. “ah lo bohong kan Dri, gue tiap hari selalu disini dan gue
baru kali ini ngeliat lo disini dan duduk disitu dari pukul 12.00 tadi. Jawab
Dri, lo nungguin sapa?” tanyaku lagi. ”eh Rev mending lo duduk deh dari tadi
berdiri mulu”, jawabnya mengalihkan pembicaraan, lalu aku pun duduk
disampingnya. “jawab Dri, lo nunggu sapa? Apa lo nunggu si Bella?” aku
mengulang pertanyaanku. “ehmm iya Rev, gue lagi nungguin Bella, dia katanya mau
ketemuan disini tapi sampe sekarang ga dateng-dateng”, jawabnya sambil
memainkan iphone nya lagi. “hmm gue udah tebak lo pasti nunggu Bella. Emang lo
sama Bella ada apa sih? Kok kata anak-anak lo berdua udah jarang bersama lagi”.
Tanyaku dengan penyakit kepo ku yang kumat. “eh Rev gue pulang dulu ya, udah
sore, sampe besok di sekolah”, jawabnya sambil berdiri dan akan pulang
meninggalkanku disini. “Dri, tapi pertanyaan gue belom lo jawab” ,teriakku.
“udah deh Rev, kapan-kapan aja gue certain ke lo” jawabnya sambil berteriak
sedikit lalu pergi dengan motornya itu. “ ada apa sih sama anak itu? Aneh deh.
Udah ah mending aku pulang, ibu udah nunggu”, gumamku pada diriku sendiri.
Akhirnya aku pun pulang karena taman sudah mau tutup. Yah taman itu tutup pukul
15.00 karena setiap pukul itu taman selalu dipakai untuk kumpulan yayasan.
Sesampaiku di rumah, aku masih saja memikirkan tentang
ada apa dengan hubungan Drian dan Bella. Aku memang menyadari bahwa ada sesuatu
yang disembunyikan oleh Drian tentang hubungannya dengan Bella. Yah walaupun
aku dulu tidak satu sekolah dengan Drian tapi sekarang kan aku sama dia sudah
satu sekolah, bahkan kita berteman, kenapa dia tidak cerita saja. “Drian, lo
itu bagi gue cowo yang perfect, tapi kenapa sama hubungan percintaan lo? Kenapa
lo ga mau cerita ke gue? Gue kan temen lo. Gue akan cari tau Drian, walau itu
bukan dari mulut lo sendiri. Gue bakal tanya ke sahabat-sahabat lo Dri. Gue
ngga suka ngeliat lo tersiksa gini” gumamku pada diriku sendiri. Akhirnya akupun
tertidur karena sudah larut malam, sedangkan besok adalah hari Senin dan besok
akulah yang menjadi petugas untuk pasukan pengibar besok.
bersambung.....