Jeritan 6
Sahabat
Tokoh-tokohnya:
Ø Odi adalah
Auliya’ Rochman
Ø Vinza adalah
Vingky Isella
Ø Fauzan
adalah M. Fandy Firmansyah
Ø Ino adalah
Kurniawan Dwi S.
Ø Dinda adalah
Irene Dinda Y.
Ø Viana adalah
Premitha Evi N.
Keenam
sahabat yang sedang berjalan di tengah lapangan hijau yang membentang. Disana
ada Odi dan Vinza yang sedang berduaan. Lalu mereka berdua dikejutkan oleh
keempat temannya yang lain.
Fauzan, Ino, Dinda dan Viana: (mengendap-endap
lalu mengejutkan mereka) Hayoo, lagi pacaran yaa?
Dinda: Eee ciye Odi sama Vinza
Vinza: Ihh apaan sih Dinda, usil deh kamu!!
(dengan malu-malu)
Odi: (dengan lantangnya menjawab) Ya iya dong,
kita kan Couple Ciye Ciye, ha…ha…ha…
Lalu
mereka semua merundingkan tentang rencana mereka yang akan pergi menjelajah.
Fauzan: Eh kalian berdua jangan berduaan terus
dong. Gimana rencana kita kemaren?
Ino: Iyo Odi sama Vinza ni, berduaan terus.
Gimana nih buat besok? Kan kamu yang ngerencanain di?
Odi: Iya, iya jadi. Itu semua tergantung
cewek-cewek ini. (sambil menunjuk Vinza, Dinda, dan Viana)
Viana: Ya pastilah kita ngikut masak nggak seh.
Iya nggak Din?? (dengan menoleh ke Dinda)
Dinda: Ikut kok ikut. Ni anak juga pasti ikut
dong (menunjuk Vinza)
Vinza: Iya deh ngikut (sambil cemberut malu-malu)
Odi: Oke sip dahh kalo gitu!! Besok langsung ye?
Dinda: Kemana tapi Di??
Odi: Gatau juga, pokoknya kita pergi gitu.
Dinda: Ihh Odi kamu nih gimana sih, ngajak-ngajak
tapi gatau kemana.
Viana: Ehm.. gimana kalo kita ke rumah neneknya
Fauzan aja yang ada di desa? Kan disana viewnya bagus jadi bisa njelajah sambil
photo-photo dongg!
Dinda: Setuju!!! (sambil mengacungkan tangan)
Fauzan: Okeh deh, ntar aku bilang ke ibuk dulu.
Terus kita kesana naik apa?
Odi: Mobilku lah!!
Ino: Oke deh ngikut aja aku
Akhirnya
mereka semua pulang dan mempersiapkan untuk besok. Pagi harinya, Odi menjemput
satu persatu temannya. Pertama Ino lalu Fauzan dan lainnya secara
berturut-turut.
Vinza: Hey Di, kamu jangan ngebut yaa! Aku duduk
di depan ya sama kamu!
Odi: Pasti dong my Couple Cie Cie
Vinza: Ah Odi, malu keleus!
Dinda: Hayo pacaran melulu, cepet gih jalan!!!
Ino: Iyo anak dua nih
Akhirnya
mereka semua memulai perjalanan ke rumah Nenek Fauzan. Semua orang didalam
mobil tertidur, kecuali Odi dan Vinza. Setelah cukup lama di perjalanan akhirnya mereka semua sampai di
rumah neneknya Fauzan.
Odi: Wooyyy bangun, udah nyampe (setengah
berteriak sambil mulet)
Viana: Emmm udah sampe ya? Eh ayo bangun
semuanya!!!
Akhirnya
mereka bangun semua dan keluar dari mobil sambil menghirup udara segar di kampung
neneknya Fauzan.
Fauzan: Eh guys itu rumah nenekku. Bagus ya?
Udaranya masih bersih lagi
Vinza: Iyes bingit!
Viana: Hemmm segarnya, aku gak pernah ngehirup
yang seperti ini di kota. (sambil menghirup udara kuat-kuat)
Fauzan: Eh ngapain disini? Ayo masuk ke rumah
nenekku!
Viana, Vinza, Dinda, Ino, dan Odi: Ayoo, capek
nih!!
Akhirnya
mereka semua masuk ke rumah neneknya Fauzan dan beristirahat sejenak. Setelah
beristirahat cukup lama mereka pun melanjutkan perjalanan menjelajah dan
meminta izain pada nenek Fauzan. Para cewek pun menyiapkan semua kebutuhan
mereka.
Dinda: Hey ayo! Udah siap semua loh! (setengah
berteriak)
Odi: Okeh naik mersi ya! Merk Sikil, hahaha
Viana: Terserah kamu di… kita semua nurut aja
sama kamu.
Mereka
semua pun melanjutkan perjalanan. Setelah cukup lama berjalan kaki, mereka
istirahat sejenak karena terjadi sesuatu dengan Vinza.
Vinza: Aduh sakit… aku kepleset, sakit bingit
yes.(sambil merintih kesakitan)
Odi: Kenapa kamu? Gapapa kan? Aku gendong ya?
Vinza: Gak ah makasih bisa sendiri kok aku.
Odi: (berusaha menggendong Vinza tanpa berkata
apa-apa)
Vinza: (pluakk, menampar Odi dengan pelan) Maksud
kamu apa? Aku bilang gak ya gak Di..
Odi: (mengurungkan niatnya menggendong Vinza)
ya-ya-ya maaf Vin. Auu sakit tau!
Vinza: Itu salahmu sendiri Di (menjulurkan lidah,
mengejek Odi)
Dinda: Apa sih ribut-ribut? Berisik tau! Ingat
kita nggak di dalam ruangan, kita di alam bebas.
Odi dan Vinza: Iya kita diem kok.
Dinda: Nah gitu dong!
Viana: Udah deh. Masih jauh keleus!
Fauzan: Eh itu didepan ada gubuk, bermalam disitu
yok!
Ino: Iyo aku sudah ngantuk, laper lagi. Dind,
masakin ya!!
Dinda: Sipp rebes!
Lalu
mereka masuk ke gubuk itu. Cewek-cewek membersihkannya dan cowok-cowok mencari
kayu bakar untuk menghangatkan diri dan memasak. Setelah terkumpul semua kayu
bakarnya, Dinda pun mulai memasak. Setelah itu..
Dinda: Guys makanannya sudah siap (sambil membawa
makanan menuju teman-temannya)
Ino: Alhamdulillah, sudah laper buanget aku Din
Viana: Wait! Berdoa dulu dong! (sambil menahan kawan-kawannya
untuk makan) Zan, kamu aja deh yang mimpin doanya!
Fauzan: Okelah. Temen-temen sebelum kita makan,
sebaiknya kita berdoa dulu. Doa mulai (semuanya berdoa setelah beberapa saat)
Doa selesai. Ayo makan!
Akhirnya
mereka menghabiskan makanannya, lalu tidur semalam untuk menjernihkan pikiran
mereka untuk esok. Tetapi setelah itu ada hal yang tidak diinginkan terjadi.
Vinza: (Dengan sangat kaget) A-a-a apa itu tadi
melewati aku?
Odi: Kamu kenapa Vin? (bangun terkaget lalu
menoleh Vinza)
Dinda: Apa sih malem-malem begini udah ribut?
(mengucek mata sambil menguap)
Fauzan dan Ino: Apaan sih ribut-ribut, ngantuk
nih, ganggu tidur aja. (menguap secara bersamaan)
Dinda: Eh ni anak kebo banget semua pada bangun
malah masih tidur aja. (menunjuk viana yang sedang tidur pulas)
Viana: (Tak merespons dan tak bergerak sedikit
pun hanya berubah posisi tidur)
Dinda: Oyy bangun keleus!! (memukul Viana dengan
cukup keras)
Viana: (kebingungan) Hah iya ada apa? Kenapa?
Aduuh Dinda sakit tau!!!
Odi: (agak marah) Kamu juga sih Vi, tidur mulu.
Nih Vinza tiba-tiba ngerasain sesuatu.
Viana: Oh iya, masak? Kamu kenapa Vin? (masih
bingung)
Vinza: Begini semuanya, aku kaget. Kayak ada yang
ngelangkahin aku gitu. Makanya aku kaget dan teriak.
Odi, Dinda, Ino, Fauzan, dan Viana: Ohh begitu..
Ino: Jangan-jangan rumah ini ada sesuatunya?
(mulai ketakutan)
Vinza: (makin takut) Aduh Ino loh kok tambah
nakutin aku gitu seh?
Fauzan: Loh enggak gitu juga, tapi emang di rumah
ini sepertinya ada yang begitu. Soalnya nenekku pernah cerita tentang sebuah
rumah yang agak gimana gitu.
Vinza: Haduh…. Kok gitu? (takutnya makin menjadi)
Dinda: Aaaaaaaahhhhhh…. Vi sebelahmu (melihat
siluet)
Viana: Mana sih? Gak ada kok. Udah lah, santai
deh, kita ka nada Allah Dind. (sok gak takut)
Dinda: Iya bener kok Vi. Eh by the way Odi mana
yak? (mencari-cari)
Ino: Iyo kemana ya? Ngilang gitu aja? (sangat
bingung)
Fauzan: Ah paling dia buang air. (menyeringai)
Ino: Iya deh mungkin.
Vinza: Hah apa itu? (ketakutan sekali)
Dinda, Ino, dan Viana: Huaaaa apaan itu?
Fauzan: A..a..apa itu? (pura-pura takut)
Vinza, Ino, Dinda, Viana, dan Fauzan: Jangan
mendekat takuutt…
Odi: (membuka seprai putih yang dipakainya, lalu
mengkageti teman-temannya) Huaa hayo takut ya semuanya? Hahahahahaha ketipu..
Fauzan: (Tos dengan Odi sambil tertawa terbahak)
Vinza: Walah apaan sih Odi sama Fauzan ini. Au ah
malesin
Odi: Maaf ya Vin. Kamu sih pake takut, terus aku
sama Fauzan janjian deh nakutin kalian semua.
Fauzan: Maaf juga ya Vin.
Vinza: Iya deh aku maafin.
Viana: (melihat siluet) Wohoy apaan tadi? Bukan
kalian berdua kan?
Odi dan Fauzan: Kali ini bukan kami Vi..
Viana dan Dinda: Terus apaan dong?
Ino: Itu tuh..
Vinza, Odi, Fauzan, Ino, Dinda dan Viana:
Huaaaaaaa kabooorrr……… (berlari ketakutan dan berteriak)
Akhirnya
mereka semua berlari ketakutan dan tidak melanjutkan penjelajahan mereka.
Mereka pun ke rumah nenek Fauzan lagi dan memutuskan tidur di sana. Esok
paginya mereka pulang ke rumah masing-masing dan merenungkan hal semalam itu,
tapi hal itu akan dijadikan sebuah pengalaman berarti bagi mereka.
SELESAI