Gak
Semuanya Bisa Dengan Duit
Suatu hari ku melihat seorang gadis
kecil yang sedang duduk menyendiri di sebuah taman di tengah kota. Ku melihat
gadis itu mngenakan pakaian yang sangat bagus dan mungkin mahal. Tetapi aku tak
melihat kebahagiaan dari raut mukanya. Kulihat ia sedang mengusap sebelah
matanya, lalu ku datangi dia.
“Hai adek cantik, kamu kenapa
sendirian disini, mama papa kamu kemana?” tanyaku. “Kakak siapa? Kenapa
tiba-tiba duduk di sebelah aku?” jawabnya dengan ragu. Dengan senyuman kujawab pertanyaan
itu “kakak Revina, kalo nama kamu siapa dek? Terus pertanyaan kakak tadi juga
belum adek jawab.” “A…aku Alena kak. Mama papaku kerja, aku kalo lagi pengen
sendiri emang selalu kesini kak” jawabnya. “Oh Alena, kenapa kamu sedih
cantik?” tanyaku dengan sedikit bercanda. “Aku sedih kak, aku merasa semuanya
gak sayang sama aku, yah walaupun semua yang aku minta selalu di turuti oleh
mama papa, tetapi aku merasa tak mendapat apa itu yang namanya rasa kasih
sayang.” “Oh gitu dek. Ya sudah kamu gausah sedih lagi kan sekarang ada kakak
disini, cerita aja sama kakak” jawabku. Lalu kumelihat arlojiku sudah menunjuk
pukul 13.30 yang artinya aku harus segera pulang kerumah, karena ibuk pasti
juga udah nungguin. “Emm Lena, kamu kakak tinggal pulang gak papa kan, soalnya
kakak mesti pulang sekarang. Ayo deh kamu pulang ya, kakak anter deh.” “gak
usah deh kak, aku masih mau disini, dah kakak besok kesini lagi ya!” Dengan
senyuman kujawab “pasti dek.”
Dari hal tersebut aku lalu berpikir
bahwa tak semuanya dapat dibeli dengan uang termasuk kasih sayang. Sungguh
malang gadis kecil yang cantik nan imut tersebut, semua keinginannya diberi
oleh orang tuanya, tetapi hanya satu yang tak ia dapatkan yaitu kasih sayang
dan perhatian dari orang tuanya.
Hari berikutnya aku berjalan ke
rumah setelah pulang sekolah. Tetapi di tengah jalan aku melihat gadis kecil
yang kutemui kemarin sedang di-bully oleh yah mungkin bukan temannya. Lalu
segera aku mendekat, tapi aku menghentikan langkahku ketika seorang anak
berkata “Haha Lena, kamu itu anak orang kaya tapi mana kamu gak kaya dengan
kasih sayang, aduuhh kasiyan deh loe!” Betapa pedihnya aku mendengar kata-kata
seperti itu dapat terlontarkan dari seorang anak 4 SD. Bagaimana coba orang
tuanya mendidik?? Lalu aku langsung berlari menyambar Lena dan mengusir
anak-anak itu.
“Lena kamu baik-baik saja kan?”
tanyaku. Sambil terisak lalu memelukku dan berkata “aku dikatain mereka kak.” Wah benar-benar
keterlaluan anak-anak tadi. Lalu aku langsung mengantar Lena pulang ke
rumahnya.”dek rumah kamu dimana sini kakak anter pulang!” lalu dia menunjukkan
arah jalan ke rumahnya. Beruntung sekali orang tuanya ada di rumahnya jadi aku
bisa sekalian memberitahu kepada mereka bahwa anak tak dapat bahagia bila hanya
dimanjakan dengan uang.
Kedatanganku disambut hangat oleh
orang tua Lena. Lalu aku bercerita tentang apa yang telah terjadi pada
putrinya. Yang terpenting dari semua perkataanku pada mereka ialah “Eh om,
tante maaf nih kalau nanti om sama tante mikirnya aku ikut campur tapi ini
penting. Memang benar Alena senang dengan semua fasilitas yang kalian berikan
kepadanya. Tetapi yang paling dia inginkan adalah kasih sayang dari kalian
berdua. Jadi saya mohon berikanlah semua kasih sayang yang dapat kalian berikan
kepada Alena, sebelumnya maf lagi karena aku sudah bicara begini om tante.” “oh
jadi begitu ya, jadi semuanya gak bisa dengan uang, baiklah kami akan mencoba
saran dari kamu.” Setelah itu aku langsung minta izin pulang, diperjalanan
pulang aku bergumam sendiri, “sungguh orang tua yang tak punya akal, emang bisa
kasih sayang dibeli sama duit, ya kelles.” Jadi boleh kalian semua memanjakan
orang lain dengan uang tetapi ingat kasih sayanglah yang terpenting.